Minggu, 13 April 2014



Kasih.........!”
Ku ketuk pintu CINTA-mu
Hatimu membuka mengintip
Disela dedaunan asa
Yang membias di kelopak
Matamu yang berbinar

Kasih.........!”
Rasa Inginku membangun sebuah mahligai Istana CINTA 
Ber-aura asmara, sambil meneroka sebidang taman 
Dipelantara depan yang bertaburan berbagai warna
bunga-bunga idaman kita berdua

Kasih.........!”
Taukah  kamu berhari-hari berganti minggu dalam jarak
Waktu singkat maupun lama. Bayanganmu tak lepas
Dari pandanganku

Kasih.........!”
Aku sangat memahami sebuah lukisan dalam hayalku
Yang selalu mengejar sepi
, Memendam rindu pada-mu
Setiap saat bibirku selalu berbisik, sampai saat ini
Aku mencintai-mu

Oleh: Toyak Hamdani Rio
                                                                     Pengagum CINTA




Ajarkanlah Aku Arti Sebuah Kerinduan
Oleh: Toyak Hamdani Rio

Sahabatku.........!”
Ajarkanlah aku arti sebuah kerinduan
Semakin ku hampiri semakin sia sia
Cuman yang ada di hati ini hanyalah
Rasa takut yang amat sangat pada
Tuhan Allah SWT
                     
Kadang hati ini menangis merintih
Aku....."  rasa-rasanya dalam ke
tiadaan rasa dalam mencintai-nya
Cuman aku tau dia lah yang
Menganugrahkan CINTA padaku

Yang ada padaku hanyalah rasa
Takut pada-nya, kalau-kalau
Aku tak dapat menjaga apa yang
telah TUHAN anugrahkan padaku

Aku takut kalau berlawan arah
yang berakibat merusak diriku sendiri
Aku tau CINTA adalah wadah
tempat keluar rasa kasih & sayang

Ya Allah Ampunilah aku
hanya kepadamulah Ruh ini
ku pertaruhkan

Oleh: Toyak Hamdani Rio
                                                         Pengagum CINTA



**CINTA KITA BERDUA**
Oleh: Toyak Hamdani Rio (PTR)

Kasih.........!”
Mawar yang kita tanam bersama
Sebagai pertanda CINTA kita
Suatu masa, mawar itu akan layu
Berguguran ketanah dimakan usia

Namun rasa CINTA-ku padamu
Tak akan luruh sebagai mana
Kelopak bunga jatuh satu persatu
Dan daun-daunan-nya akan luruh
Jatuh kebumi melebur menjadi
Debu debu berbaur dengan tanah

Kasih.........!”
Mawar tersebut telah tertanam
Di hatiku di atas kehidupan yang
Kekal agar sentiasa abadi
CINTA kita berdua tuk selama-nya

Oleh: Toyak Hamdani Rio
Pengagum CINTA




**SAAT TERAKHIR KENERSAMAAN KITA**
Oleh: Toyak Hamdani Rio (PTR)

Saat terakhir kebersamaan kita, ku persembahkan setangkai mawar. sebagai tanda rasa cintaku padamu, walau bibir ini tak pernah ber-ucap menyampaikan kata kata CINTA padamu, mawar  itu adalah mawar yang dulu yang kita tanam bersama, ia hidup dan berkembang kupetik kuberikan padamu.

Pokok  batang-nya  tumbuh berakar di atas jambangan senantiasa abadi kujaga kupupuk ku sirami sampai saat ini masih segar mewangi, sebagimana rasa cintaku padamu yang telah tertanam dalam hati berbuah kasih dan sayang.

Walau aku tau sang bunga tak bisa bertahan lama walau kelihatan indah harum semerbak, ia sangat rentan dengan usianya yang singkat pada akhinya kelopak bakal jatuh satu persatu

Walau aku tau setangkai mawar saat pertama menjadi kucup kemudian berkembang, membuat hati berucap kata rindu diruang hati ini, iapun akan layu dimamah usia, daun-daunnya akan luruh yang berpadu menjadi satu dengan tanah menjadi pupuk untuk kehidupan generasi yang akan datang.

setangkai mawar di jambangan yang telah ku letakan diatas jambangan yang terdalam dilubuk hatiku, semoga harumnya, akan selalu semerbak di ruang Qalbu; suatu masa nanti, mawar itu akan tumbuh tuk selama-nya di jambangan hati Qabu-ku.

Oleh: Toyak Hamdani Rio
Pengagum CINTA




 **DI TIKUNGAN JALAN**

Alam ini tau walau  membisu. Gunung gunung ikut bergetar. Mengikut irama detak jantungku. Setiap langkah-mu meninggalkan-ku. Setiap itu pula jantungku tergetar

Di tikungan jalan engkau  menoleh. Padaku sambil melambaikan tangan. Aku membalas lambaian tanganmu
Sementara hati teremas terasa pilu

Bayangan silam saat bersama. Mencuat kembali, dari awal
Kami bersahabat sejak kecil. Sampai  remaja saat ini

Rasa cinta tumbuh perlahan. Kian lama kian menguat. Kasih & sayangku telah ber-akar. Tumbuh dan tumbuh kian membesar

Sekarang dia telah pergi Semangat hidupku terasa lenyap
Kedua kakiku terasa lemas. Tak kuat lagi menopang tubuhku

Tubuhku terkulai lemas. Terduduk di atas rerumputan. Air mata terburai membasahi pipi. Akhirnya aku tertidur. Dalam tidur yang sepi ku mendengar. Suara seorang gadis membangunkan-ku. Bang bangun Bang  kenapa tidur disini. Suara itu aku kenal betul dialah yang ku dambakan selama ini tak terasa kedua tanganku meraih tubuhnya sambil berkata.....” aku menunggumu disini....”

kenapa.....” jawab-nya lagi........!”
karena aku sangat mencintaimu

Oleh: Toyak Hamdani Rio
Pengagum CINTA





Mawar  yang dulu kuberikan padamu
Pokok  batang-nya  tumbuh berakar
Di atas jambangan senantiasa abadi
Kujaga kupupuk ku sirami sampai
Saat ini masih segar mewangi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar